Materi Pembelajaran Software Interoperability (Web Service)
Meningkatnya penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam linkungan bisnis telah menyebabkan pertumbuhan aplikasi bisnis (perangkat lunak) yang pesat di seluruh linkungan perusahaan dan industry. Sebagai contoh, mari kita lihat aplikasi Rekam Medik di lembaga-lembaga pelayanan kesehatan seperti klinik dan rumah sakit.
Di beberapa lembaga tersebut yang sudah memanfaatkan TIK
pasti memiliki aplikasi yang digunakan untuk mengelola data, misalkan data
pasien. Tentu saja ada kemungkinan setiap lembaga tersebut menggunakan aplikasi
yang berbeda dan dari vendor yang berbeda meskipun data yang dikelola sama,
yaitu data pasien.
Saat ini perusahaan menghadapi masalah yang lebih menantang
yang diakibatkan oleh globalisasi bisnis. Globalisasi bisnis ini telah
menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan komunikasi intra-organisasi,
koordinasi, kerja sama, dan kolaborasi antar perusahaan untuk bertukar data. Contoh:
Data Rekamedik
Karena begitu banyaknya variasi aplikasi yang digunakan,
diperlukan suatu sistem yang bisa menyelesaikan masalah heterogenitas ini dalam
komunikasi antar organisasi dengan menghubungkan dan mengintegrasikan aplikasi
yang berbeda untuk bertukar data.
Perkembangan yang
signifikan dalam teknologi komputer pada tahun 1990-an telah menjadi langkah
awal untuk mengembangkan sistem komputer terdistribusi melalui fasilitas
komunikasi jaringan.
Interaksi komputer pada tahun 1990-an berfokus pada integrasi
di antara komponen perangkat lunak
Teknologi Software Interoperability membuat integrasi
legacy system (sistem yang sudah ada) dan aplikasi baru menjadi mulus dan
mudah, walaupun menggunakan hardware dan software yang berbeda.
Integrasi ini tidak hanya bermanfaat bagi user dalam satu
perusahaan, tetapi juga memfasilitasi berbagi pengetahuan lintas disiplin ilmu
dan lintas organisasi.
Baca Juga
Pengertian Software Interoperability
Interoperability
adalah kemampuan dua atau lebih sistem, aplikasi atau komponen sistem untuk
bertukar data dan memproses data.
Dibawah ini adalah beberapa contoh penerapan interoperbility:
1. Client Server
Web browser
sebagai client bisa membuka halaman web yang disediakan oleh server dengan
menggunakan domain name server or IP.
2. Software
service
Didesain untuk kebutuhan pertukaran data atau memperluas fungsionalitas
dari masing-masing aplikasi atau sistem, contoh aplikasi fintech bisa bertukar
data customer dengan aplikasi transportasi online.
3. Device
Mouse dan keywboard bisa digunakan untuk mengontrol PC.
4. Infrastruktur
Dua atau lebih network router bisa digunakan untuk meningkatkan
kecepatan internet.
Software interoperability memungkinkan dua atau lebih
perangkat lunak bisa saling berkomunikasi untuk saling bertukar dan memproses
data meskipun di kembangkan oleh vendor
yang berbeda, menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda dalam pembuatant dan
dijalankan di platform yang berbeda.
Sebagai contoh adalah aplikasi social media yang bisa
digunakan di perangkat smartphone berbasis android, IOS, atau pun lewat web
browser.
Kelebihan dari Software
Interoperability
Saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan
software interoperability dalam pertukaran dan pemrosesan data dalam
menjalankan bisnisnya. Hal ini dilakukan karena software interoperability ini
memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:
1. Memfasilitasi
berbagi pengetahuan lintas disiplin ilmu dan lintas organisasi
2. Meningkatkan
proses alur kerja organisasi
3. Menghilangkan
redudansi dan duplikat data generator
4. Menghindari
penulisan code yang sama untuk men-generate data
5. Menjamin
kemudahan pengembangan aplikasi yang berkelanjutan.
Kejurangan dari Software
Interoperability
1. Dibutuhkan koneksi intranet dan internet yang handal
dan stabil, hal ini bertujuan agar pada saat aplikasi dijalankan akan berjalan
dengan baik dan lancar
2. Dibutuhkan system keamanan yang baik dikarenakan
aplikasi dijalankan secara terpusat, sehingga apabila server di pusat down maka
system aplikasi tidak bisa berjalan.
Interoperability
Level
Dibawah ini
adalah abstraksi dari tingkatan interoperability :
1. Physical
Interoperability
Penggunaan
floppy disk, compact disk and flash drive adalah beberapa contoh yang
memanfaatkan physical interoperability
2. Data-level
Interoperability
Data level
memungkinkan adanya pertukaran data antar software yang tidak terikat dengan
bahasa pemrograman dan platform yang digunakan. Saat ini banyak software yang
menyediakan API untuk mengimplementasikan interoperability pada lingkungan
jaringan komputer.
3. Specification-level
Interoperability
Specification level
menghandle perbedaan knowledge representation dengan abstraksi data type.
Sebagai contoh tabel yang terdiri dari kolom dan baris dapat diwakili dengan
menggunakan array atau list dalam bahasa pemrograman
4. Semantic
Interoperability
Semantic
interoperability adalah adalah kemampuan sistem komputer untuk bertukar data
dengan makna yang jelas. Ini merupakan salah satu syarat bagi sistem untuk
meng-enable machine computable logic, penarikan kesimpulan dan penemuan
pengetahuan antar sistem informasi.
Arsitektur
Saat ini, perkembangan arsitektur software interoperability
mengalami perkembangan yang begitu pesat. Dibawah ini adalah beberapa
arsitektur yang digunakan dalam software interoperability :
- Network
Protocols
- Client-Server systems
- Application
Design
- Software
Components
- Code
reuse
- Legacy
software
- Middleware
- Ontologies
- Network-application
Interoperability
Arsitektur
Client-Server
- Ketika jaringan komputer pertama kali ditemukan dan diimplementasikan, komputer masih digunakan sebagai sebuah workstation, sementara jaringan komputer hanya digunakan sebagai media komunikasi bagi workstation supaya dapat mengakses resource dari jarak jauh, sedangkan semua fungsi komputasi dilakukan di workstation itu sendiri melalui sebuah aplikasi.
- Penemuan dan penerapan arsitektur Client-Server telah memindahkan fungsi komputasi dari aplikasi ke jaringan.
- Metodologi server clustering mengubah model komputasi menjadi model jaringan
Perkembangan dalam arsitektur client-server ini memiliki dua
dampak yang signifikan untuk software interoperability.
- Execution model dari fungsi komputasi bisa di partisi atau
disebar untuk performa yang lebih baik berdasarkan hardware yang digunakan.
- Software modul dapat difokuskan untuk bisa berjalan di salah satu platform server atau Operating System tertentu tanpa mengalami masalah runtime karena harus berintegrasi dengan beberapa platform.
0 Response to "Materi Pembelajaran Software Interoperability (Web Service)"
Post a Comment